Minggu, 29 September 2013

Pendidikan Karakter ???

" Anak-anak berjumlah hanya 25% dari total populasi, tapi menentukan 100% dari masa depan "



Thomas Lickona mengatakan bahwa "seorang anak hanyalah wadah di mana seorang dewasa yang bertanggung jawab dapat diciptakan". Karena itu mempersiapkan anak adalah sebuah strategi investasi manusia yang sangat tepat.

Dorothy Law Nolte pernah mengungkapkan bahwa anak belajar dari kehidupan lingkungannya. lengkapnya yakni :

  • Jika anak dibesarkan dengan celaan, ia belajar memaki
  • Jika anak dibesarkan dengan permusuhan, ia belajar berkelahi
  • Jika anak dibesarkan dengan cemoohan, ia belajar rendah diri
  • Jika anak dibesarkan dengan penghinaan, ia belajar menyesali diri
  • Jika anak dibesarkan dengan toleransi, ia belajar menahan diri
  • Jika anak dibesarkan dengan pujian, ia belajar menghargai
  • Jika anak dibesarkan dengan sebaik-baik perlakuan, ia belajar keadilan
  • Jika anak dibesarkan dengan rasa aman, ia belajar menaruh kepercayaan
  • Jika anak dibesarkan dengan dukungan, ia belajar menyenangi diri
  • Jika anak dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan, ia belajar menemukan cinta dalam kehidupan


Pendidikan karakter adalah pendidikan yang menekankan pada pembentukan nilai-nilai karakter pada anak didik. FW Foerster menyatakan bahwa terdapat empat ciri dasar pendidikan karakter yakni :

  1. Pendidikan karakter menekankan setiap tindakan berpedoman terhadap nilai normatif. Anak didik menghormati norma-norma yang ada dan berpedoman pada norma tersebut.
  2. Adanya koherensi atau membangun rasa percaya diri dan keberanian, dengan begitu anak didik akan menjadi pribadi yang teguh pendirian dan tidak mudah terombang-ambing dan tidak takut resiko setiap kali menghadapi situasi baru.
  3. Adanya otonomi, yaitu anak didik menghayati dan mengamalkan aturan dari luar sampai menjadi nilai-nilai bagi pribadinya. Dengan begitu anak didik mampu mengambil keputusan mandiri tanpa dipengaruhi oleh desakan dari pihak luar.
  4. Keteguhan dan kesetiaan. Keteguhan adalah daya tahan anak didik dalam mewujudkan apa yang dipandang baik. Dan kesetiaan merupakan dasar penghormatan atas komitmen yang dipilih.

Dalam rangka memperkuat pelaksanaan pendidikan karakter telah diidentifikasi 18 nilai yang bersumber dari Agama, Pancasila, Budaya dan Tujuan Pendidikan Nasional, yaitu :
  • Jujur
  • Toleransi
  • Disiplin
  • Kerja keras
  • Kreatif
  • Mandiri
  • Demokratis
  • Rasa ingin tahu
  • Semangat kebangsaan
  • Cinta tanah air
  • Menghargai prestasi
  • Bersahabat/Komunikatif
  • Cinta damai
  • Gemar membaca
  • Peduli lingkungan
  • Peduli sosial
  • Bertanggung jawab
  • Religius

Tujuan Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter pada intinta bertujuan untuk membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif,berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasar pencasila.

Fungsi Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter berfungsi untuk :
  1. Mengembangkan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan berperilaku baik.
  2. Memperkuat dan membangun perilaku bangsa yang multikultur.
  3. Meningkatkan peradaban bangsa yang kompetitif dalam pergaulan dunia.
Media Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter dilakukan melalui berbagai media yang mencakup keluarga, satuan pendidikan, masyarakat sipil, masyarakat politik, pemerintah, dunia usaha, dan media massa.


Pilar-pilar Pendidikan Karakter
  1. Trustworthiness (Kepercayaan)
  2. Respect (Respek)
  3. Responsibility (Tanggung jawab)
  4. Fairness (Keadilan)
  5. Caring (Peduli)
  6. Citizenship (Kewarganegaraan)

Faktor Pembentuk Karaker
  • Keteladanan
  • Intervensi
  • Pembiasaan yang dilakukan secara konsisten
  • Penguatan


Tidak ada komentar:

Posting Komentar